🍸 Hubungan Teori Evolusi Kimia Dengan Asal Usul Kehidupan Adalah
Berikutini adalah pernyataan yang berhubungan dengan asal-usul kehiduan : 1. Timbulnya kehidupan hanya mungkin jika telah ada kehidupan sebelumnya 2. Belatung tidak terbentuk dari daging yang membusuk 3. Pada atmosfer purba tidak terdapat unsur oksigen 4.
Teorievolusi adalah teori yang muncul sebagai salah satu cara untuk mencari tahu asal usul kehidupan atau makhluk hidup. Seiring berjalannya waktu, banyak para ahli yang telah menjelaskan teori evolusi. Berikut akan dijelaskan mengenai teori evolusi, antara lain teori evolusi Lamarck, teori evolusi Darwin, teori Cuvier, teori Weismann, dan
Bab6 Asal-Usul Kehidupan 111 Teori Asal-Usul Kehidupan Lain C Teori Louis Pasteur telah menjawab bahwa setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga dan bukan berasal dari benda mati. Jadi, asal-usul kehidupan menurut Teori Evolusi Kimia adalah bahwa di dalam sup prabiotik terkandung zat-zat organik, DNA, dan RNA. RNA dapat
Teoriabiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (generatio spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat Yunani kuno, yakni Aristoteles (384-322 SM).
semboyannyabahwa kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya? Jadi, dengan mematahkan teori generatio spontanea, malah timbul pertanyaan lagi, dari mana makhluk hidup pertama kali terbentuk. C. TEORI EVOLUSI KIMIA (NEOABIOGENESIS) Dengan banyak pertanyaan tentang asal mula kehidupan, para ilmuwan terus berpikir dan membuat teori baru.
Bacajuga: Spesiasi, Cara Menciptakan Hewan Baru dengan Sains . 2. Teori Biogenesis. Teori biogenesis adalah teori asal usul kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain. Adapun para ilmuwan yang mengemukakan teori ini Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka melakukan pengamatan tersendiri yang lebih terencana dan terstruktur.
Ilmuwanyang mengemukakan teori evolusi kimia adalah Harold Urey, menyatakan bahwa asal-usul kehidupan diawali dengan adanya senyawa anorganik di atmosfer yang berupa gas-gas seperti metana (CH4), hidrogen (H2), uap air (H2O) dan amino (NH3) yang bereaksi dengan bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan listrik halilintar sehingga terbentuk asam amino yang merupakan bahan dasar pembangun
ituTeori Oparin adalah hipotesis tentang asal usul kehidupan yang diajukan oleh ilmuwan Rusia Alexander Oparin pada tahun 1924. Teori ini mendalilkan bahwa semua kehidupan berasal secara spontan dari bahan mati, seperti metana, uap air, dan hidrogen. Menurut teori ini, yang juga disebut hipotesis Oparin-Haldane, asal usul kehidupan di Bumi adalah hasil dari proses evolusi kimia yang lambat
TeoriAsal Usul Kehidupan (Abiogenesis & Biogenesis, Evolusi Kimia dan Karakteristik Makhluk Hidup) Teori Asal Usul Kehidupan (Abiogenesis & Biogenesis, Evolusi Kimia dan (384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi ikan yang .
dDjQ. Mengetahui tentang Berbagai Macam Teori Asal-Usul Kehidupan- Sebagaimana makhluk hidup yang terus melakukan regenerasi kehidupan sejak berabad-abad yang lalu manusia sebagai salah satu bagian dari kehidupan selalu ingin mengetahui berbagai hal yang belum diketahui dan terus mencari kebenaran dari rahasia-rahasia kehidupan tersebut. Memang pada dasarnya manusia adalah makhluk yang ingin serba tahu dan selalu penasaran akan hal-hal yang baru jadi tidak heran apabila ada begitu banyak penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai ahli, cendekiawan, dan peneliti dari berbagai macam penjuru dunia. Penelitian-penelitian yang sangat beragam mulai dari hal yang umum sampai dengan hal yang diluar nalar manusia seperti bagaimana asal-muasal terbentuknya alam semesta serta sejarah awal kehidupan di alam semesta ini. Sebagaimana seorang anak ketika masih kecil yang selalu bertanya kepada orang dewasa tentang hal-hal yang berada di sekitarnya yang tidak mereka ketahui sifat naluriah yang dimiliki manusia tersebut terbawa hingga mereka beranjak dewasa karena mereka selalu berpikir dan ingin berkembang dalam ilmu pengetahuan. Seperti tentang kehidupan, manusia bertanya bagaimana kehidupan itu berasal? Apakah manusia tiba-tiba ada di dunia atau melalui proses penciptaan yang panjang? Bahkan pertanyaan tentang kehidupan ini juga digambarkan kembali melalui pertanyaan lebih dulu mana telur atau anak ayam? Berbagai pertanyaan diatas tersebut memiliki satu tujuan yang sama yaitu mempertanyakan bagaimana kehidupan itu bermula. Ada berbagai macam teori mengenai hal tersebut mengenai bagaimana asal-usul kehidupan di alam semesta ini namun apakah kalian sudah mengetahui mengenai berbagai macam teori tentang asal-usul kehidupan tersebut? Jika kalian belum tahu, maka pada pembahasan kali ini kami akan mencoba membahas mengenai apa saja teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai asal-usul kehidupan tersebut. Selanjutnya pembahasan tersebut akan kami uraikan dibawah ini! Definisi KehidupanTeori Asal-Usul KehidupanTEORI ABIOGENESIS GENERATIO SPONTANEAPendukung teoriJohn Needham tentang generasi spontanJan Baptista van HelmontTEORI BIOGENESIS-Francesco RediLouis PasteurTEORI EVOLUSI KIMIA NEO-ABIOGENESISTEORI PanspermiaTEORI PENCIPTAANKesimpulanKategori BiografiMateri Terkait Definisi Kehidupan Sebelum lebih jauh kita membahas mengenai berbagai macam teori mengenai asal-usul sebuah kehidupan ada baiknya kita menyimak terlebih dahulu tentang definisi dari sebuah kehidupan itu sendiri. Mendefinisikan “kehidupan” tidak diragukan lagi tetap menjadi tantangan bagi para ilmuwan dan filsuf. Mendefinisikan “kehidupan” itu sulit karena hidup adalah sebuah proses, bukan substansi murni. Definisi apapun harus cukup luas untuk mencakup semua kehidupan yang diketahui dan cukup umum sehingga para ilmuwan tidak mengabaikan kehidupan yang mungkin berbeda secara fundamental dari kehidupan di Bumi. Kehidupan adalah sifat yang membedakan benda-benda fisik yang memiliki proses biologis yaitu organisme hidup dari benda-benda fisik yang tidak, baik karena mereka telah berhenti karena mereka mati atau karena mereka tidak pernah memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati. Ilmu yang mempelajari kehidupan adalah biologi. Kehidupan ada di Bumi dalam berbagai bentuk organisme seperti tumbuhan, hewan, jamur, protista, archaea dan bakteri. Organisme hidup menjalani metabolisme, mempertahankan homeostasis, mampu tumbuh, menanggapi rangsangan, bereproduksi dan melalui seleksi alam beradaptasi dengan lingkungan mereka selama generasi berturut-turut. Organisme hidup yang lebih kompleks dapat berkomunikasi dengan berbagai cara. Fitur umum dari organisme ini adalah sel berbasis karbon dan air dengan organisasi kompleks dan informasi genetik yang diwariskan. Abiogenesis adalah proses alami di mana materi tak hidup, seperti senyawa organik sederhana, terbentuk. Hipotesis ilmiah saat ini menjelaskan bahwa transisi dari tidak hidup ke hidup bukanlah peristiwa tunggal, tetapi proses bertahap yang semakin kompleks. Kehidupan muncul untuk pertama kalinya di Bumi 4,28 miliar tahun yang lalu, setelah pembentukan lautan 4,41 miliar tahun yang lalu, dan tak lama setelah pembentukan daratan 4,54 miliar tahun yang lalu. Bentuk kehidupan paling awal yang diketahui adalah mikrofosil bakteri. Para ilmuwan umumnya percaya bahwa kehidupan hari ini dimulai di dunia RNA, meskipun kehidupan berbasis RNA mungkin bukan kehidupan pertama. Percobaan Miller-Urey pada tahun 1952 dan penelitian serupa menunjukkan bahwa sebagian besar asam amino bahan penyusun protein yang digunakan oleh semua organisme hidup dapat disintesis dari senyawa anorganik dalam kondisi yang dirancang untuk meniru Bumi awal. Molekul organik kompleks ditemukan di tata surya dan ruang antarbintang, dan molekul-molekul ini mungkin merupakan pendahulu bagi perkembangan kehidupan di Bumi. Organisme terestrial telah mengalami perubahan lingkungan menurut skala waktu geologis sejak penciptaannya. Mereka juga beradaptasi untuk bertahan hidup di sebagian besar ekosistem dan kondisi. Beberapa mikroorganisme, yang disebut ekstrofil, tumbuh di lingkungan ekstrem secara fisik atau geokimia yang merusak sebagian besar organisme lain di Bumi. Sel dianggap sebagai unit struktural dan fungsional kehidupan. Ada dua jenis sel, yaitu prokariota dan eukariota, yang terdiri dari sitoplasma yang tertutup membran dan mengandung banyak molekul seperti protein dan asam nukleat. Sel berkembang biak dengan pembelahan sel, yang merupakan proses dimana sel induk membelah menjadi dua atau lebih sel anak. Di masa lalu, banyak upaya dilakukan untuk mendefinisikan apa arti “kehidupan”, menggunakan konsep-konsep usang seperti gaya oid, hilemorfisme, pembangkitan spontan, dan vitalisme, yang kini telah dibantah oleh penemuan-penemuan biologis. Aristoteles dianggap sebagai orang pertama yang mengklasifikasikan organisme. Carolus Linnaeus kemudian memperkenalkan sistem binomial nomenklatur untuk mengklasifikasikan spesies. Kemudian, kelompok dan kelas kehidupan baru ditemukan, seperti sel dan mikroorganisme, yang mengubah struktur hubungan antara organisme hidup. Meskipun kehidupan saat ini hanya diketahui di Bumi, para ilmuwan berspekulasi tentang keberadaan kehidupan di luar bumi. Kehidupan buatan, di sisi lain, adalah simulasi komputer atau rekonstruksi buatan manusia dari semua aspek kehidupan, sering digunakan untuk mempelajari sistem yang berkaitan dengan kehidupan alam. Kematian adalah berhentinya secara permanen semua fungsi biologis yang memelihara suatu organisme sehingga hidupnya berakhir. Kepunahan adalah istilah yang menggambarkan akhir kehidupan suatu kelompok atau takson, biasanya mengacu pada suatu spesies. Fosil adalah sisa-sisa organisme. Filsafat dan agama memiliki pemahaman yang berbeda tentang kehidupan dan hakikatnya. Keduanya menawarkan interpretasi tentang bagaimana kehidupan berhubungan dengan keberadaan dan kesadaran, dan keduanya menyentuh topik terkait seperti sikap terhadap kehidupan, tujuan, konsep tuhan atau dewa, jiwa atau akhirat. Pada pembahasan kali ini tidak hanya menitikberatkan dengan teori evolusi biologi saja namun juga sejalan dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang berbagai teori baru pun muncul untuk mengembangkan penelitian-penelitian terdahulu maupun menyanggah teori-teori yang sudah tidak relevan pada zaman sekarang yang bersumber pada pendapat dari para ahli berikut ini TEORI ABIOGENESIS GENERATIO SPONTANEA Teori ini tergolong teori tertua yang berkembang dan menyatakan bahwa makhluk hidup muncul dari benda mati. Teori ini digagas oleh filosof Yunani Aristoteles 384-322 SM. Aristoteles mengusulkan bahwa kehidupan muncul dari benda mati ketika materi tersebut mengandung pneuma panas kehidupan. Sederhananya, teori generasi spontan mengasumsikan bahwa makhluk hidup muncul secara spontan atau tidak terduga dari materi tak hidup abiotik. Misalnya, Aristoteles mencatat bahwa ikan tampaknya tiba-tiba muncul di badan air di mana tidak ada ikan pada awalnya. Hal ini sejalan dengan cara berpikir saat itu yang tidak didukung oleh teknologi modern dan cenderung melihat fakta tanpa bukti ilmiah. Sama seperti Aristoteles, nenek moyang kita sering berdebat tentang asal usul hewan/tumbuhan yang lahir dari makhluk mati. Teori ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, tetapi dapat berlaku untuk waktu yang sangat lama. Bahkan, Antonie Van Leeuwenhoek abad ke-17, penemu mikroskop, juga mendukung teori abiogenesis. Leeuwenhoek mengamati air rendaman jerami dengan mikroskop buatan sendiri dan menemukan protozoa. Dia juga mengklaim bahwa hewan itu baru saja bangkit dari air yang direndam dalam jerami. Pendukung teori John Needham tentang generasi spontan Teori Aristoteles tentang generasi spontan didukung oleh banyak ilmuwan, salah satunya adalah naturalis Inggris John Turberville Needham. Diterbitkan dalam jurnal Microbe Notes, Needham menemukan bahwa sejumlah besar organisme muncul dan berkembang biak dalam infus yang telah dipanaskan sebelumnya dalam tabung kedap udara selama 30 menit. Needham berhipotesis bahwa panas bisa membunuh organisme. Jadi, organisme baru yang muncul begitu saja dari benda mati. Jan Baptista van Helmont Selain Needham, ilmuwan Belgia dan dokter Flemish Jan Baptista van Helmont juga mendukung teori generasi spontan. Helmont memperhatikan bahwa jika kain dan biji-bijian tetap berada dalam wadah terbuka selama tiga minggu. Kemudian mouse muncul dari kanvas. Selain tikus, Helmont juga menjelaskan bahwa melubangi batu, memasukkan daun kemangi ke dalam lubang, dan menutupinya dengan batu lain menghasilkan kalajengking. TEORI BIOGENESIS Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, manusia akhirnya berpikir lebih ilmiah. Ilmuwan tidak hanya percaya pada teori tanpa bukti ilmiah. Itulah sebabnya beberapa ilmuwan mencoba membuktikan kebenaran tentang teori abiogenesis jangka panjang. -Francesco Redi Teori Generasi Spontan juga mendapat banyak penolakan dari para ilmuwan. Teori generasi spontan pertama kali dibantah oleh dokter dan ilmuwan Italia Francesco Redi. Francesco Redi melakukan eksperimen dan membuktikan bahwa makhluk hidup tidak hanya muncul dari benda mati. Redi menunjukkan dalam sebuah percobaan bahwa larva muncul di daging hanya ketika dagingnya terpapar. Di udara terbuka, lalat memasuki daging, bertelur dan menetas menjadi larva. Pada saat yang sama, tidak ada larva dalam daging dalam wadah tertutup rapat. Hal ini dikarenakan larva tidak dapat masuk ke dalam wadah yang tertutup rapat. Louis Pasteur Kimiawan Perancis Louis Pasteur juga menyangkal teori generasi spontan. Melalui eksperimen dengan labu leher angsa, Pasteur menunjukkan bahwa makhluk hidup tidak muncul secara spontan dari benda mati. Sebaliknya, itu berasal dari udara, yang membawa mikroorganisme. Mikroorganisme di udara kemudian dapat berkembang biak di dalam botol leher angsa. TEORI EVOLUSI KIMIA NEO-ABIOGENESIS Para ilmuwan terus-menerus berpikir dan menciptakan teori-teori baru. Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa Bumi kita berusia sekitar 4,5 miliar tahun. Selama 500 tahun pertama, lingkungan Bumi terlalu tidak stabil bagi kehidupan untuk berkembang di Bumi. Hal ini dikarenakan banyak asteroid yang terus berjatuhan di bumi, gempa bumi dan badai dengan petir yang ekstrim terus membombardir bumi. Sekitar miliar tahun yang lalu, kondisi Bumi mulai stabil dan lautan terbentuk. Bagaimana kehidupan dimulai? Dari mana kehidupan pertama di bumi berasal? Pada tahun 1920, dua ilmuwan yang bekerja secara terpisah Oparin dan Haldane menyatakan bahwa lautan yang baru terbentuk mengandung banyak molekul sederhana. Molekul sederhana ini kemudian membentuk molekul yang lebih kompleks. Mereka juga mengklaim bahwa atmosfer primitif bumi terdiri dari gas nitrogen N2, uap air H20, metana CH, gas hidrogen H2, karbon monoksida CO dan amonia NH3. Molekul-molekul di atmosfer kemudian bereaksi satu sama lain menggunakan sinar matahari dan kilat untuk membentuk molekul organik sederhana. Pada saat itu, oksigen belum terbentuk di atmosfer. Dengan adanya oksigen, tidak mungkin secara spontan membentuk senyawa organik sederhana. Mengapa? Karena oksigen sangat reaktif dan dapat memutuskan ikatan kimia yang baru terbentuk. Pada saat itu, laut belum terbentuk di bumi, karena permukaan bumi yang panas menyebabkan setiap tetes air yang jatuh di bumi menguap lagi. Sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, permukaan bumi mulai mendingin dan lautan terbentuk. Harold Urey dan muridnya Stanley Miller 1953 membuktikan hipotesis Oparin dan Haldane dengan melakukan eksperimen yang mensimulasikan atmosfer Bumi primitif dengan mencampurkan gas seperti metana, amonia, uap air, dan hidrogen dalam sebuah alat. dia merencanakan Menggunakan listrik untuk mensimulasikan kilat dan sinar matahari di Bumi primitif, hasilnya luar biasa. Dalam beberapa hari, percobaan menghasilkan senyawa organik yang terdiri dari urea, asam asetat, asam laktat dan beberapa asam amino. Berdasarkan hasil percobaannya, Miller menunjukkan bahwa zat organik kemungkinan besar terbentuk secara spontan di atmosfer primitif Bumi. Miller percaya bahwa pembentukan senyawa kompleks yang membentuk makhluk hidup tidak sederhana, dan makhluk hidup sederhana berlangsung jutaan tahun sebelum evolusi kimia terjadi. Ini berarti bahwa asal usul organisme tidak sesederhana yang diyakini oleh abiogenesis generatio spontanea, tetapi melalui evolusi kimia, yang berlangsung selama juta tahun. Teori ini disebut juga teori evolusi kimia, atau neo-abiogenesis, yang merupakan reinkarnasi dari teori biogenesis, karena percaya bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati melalui evolusi kimia. TEORI Panspermia Apakah semua ilmuwan sepakat tentang asal usul teori kehidupan Percobaan Miller? Jawabannya adalah tidak. Pada abad ke-19, penjelajah ruang angkasa menciptakan teori baru, yaitu teori panspermia, yang sering disebut teori eksogenesis atau teori kosmologi. Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis dan menyatakan bahwa benih kehidupan sudah ada dan tersebar di seluruh alam semesta. Benih-benih kehidupan hanya tumbuh jika lingkungan mengizinkannya. Jadi asal usul kehidupan menurut teori ini berasal dari benih-benih kehidupan di luar angkasa. Teori ini mengklaim bahwa organisme mikroskopis berasal dari luar angkasa, kemudian berkembang dan berevolusi di Bumi. Seperti yang kita ketahui, Bumi kita sering dibombardir oleh meteorit dari luar angkasa, yang memungkinkannya membawa benih-benih bentuk kehidupan mikroskopis yang kemudian dapat berkembang dan berkembang di Bumi. Padahal, teori ini secara tidak langsung mendukung teori biogenesis. Namun, teori ini tidak dapat menjawab bagaimana benih itu lahir dan dari mana asalnya. Dengan evolusi kimia, seperti yang dikatakan Oparin dan kawan-kawan, atau dengan penciptaan? Jika kita cermati, perkembangan teori asal usul kehidupan oleh para ilmuwan dari dulu hingga sekarang memang sangat membingungkan. Tarik menarik antara teori abiogenesis dan biogenesis terus berlanjut. Semakin banyak orang berpikir, semakin sulit menemukan rahasia kehidupan. TEORI PENCIPTAAN Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan ini, tampaknya mereka masih bingung dan masih berpikir untuk mengeksplorasi misteri alam. Akhirnya, sebagian ilmuwan memilih kembali ke teori penciptaan yang bersumber dari ajaran agama dan kitab-kitab yang mereka ikuti. Sebagian besar agama, terutama agama-agama langit, percaya bahwa alam semesta dan isinya diciptakan oleh Tuhan. Teori penciptaan ini memang sulit dibuktikan dengan akal manusia, karena bukan berasal dari hasil eksperimen, melainkan dari kajian agama dan kepercayaan. Menurut Alkitab, orang Kristen percaya bahwa bumi diciptakan dalam enam hari, tumbuh-tumbuhan diciptakan pada hari ketiga, ikan dan burung diciptakan pada hari kelima, dan lain-lain pada hari keenam. Seperti Kristen, Muslim percaya bahwa alam semesta dan isinya diciptakan oleh Tuhan. Lihat firman Allah berikut untuk detailnya bahwa langit dan bumi telah bersatu, Kami pisahkan keduanya dan Kami ciptakan segala yang hidup dari air QS 2130. Umat ​​Hindu juga percaya bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan. Ini adalah teori penciptaan yang berasal dari agama yang belum terbukti kebenarannya secara ilmiah, karena teori itu berasal dari Tuhan, yang diyakini dengan iman dan bukan hasil pemikiran manusia. Manusia tidak bisa percaya pada teori penciptaan. Namun jika dipikir-pikir, ternyata kita sendiri tidak tahu bagaimana cara menghidupkan dan mematikan diri kita sendiri. Semua ini adalah rahasia Tuhan Yang Maha Esa. Kesimpulan Sekian pembahasan singkat mengenai teori asal-usul kehidupan. Pembahasan kali ini tidak hanya membahas definisi dari kehidupan saja tapi juga membahas mengenai berbagai macam teori tentang asal-usul kehidupan tersebut ,serta memahami sejarah mengenai kehidupan itu sendiri. Mengetahui berbagai teori tentang asal-usul kehidupan membuat kita untuk selalu mengembangkan pengetahuan kita serta menambah keimanan kita sebagai makhluk yang beragama dalam mengetahui berbagai bidang keilmuan tersebut. Demikian ulasan mengenai teori asal-usul kehidupan. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang teori asal-usul kehidupan dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu berkaitan lainnya, kamu bisa mengunjungi untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Pandu Akram ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Quipperian, pernahkah kamu bertanya-tanya, bagaimana manusia, hewan, dan tumbuhan bisa ada di bumi? Pertanyaan mengenai asal usul kehidupan makhluk hidup ini masih menjadi tanda tanya besar di berbagai kalangan. Meskipun demikian, sudah ada beberapa teori yang berasal dari pemikiran dan penelitian para ahli yang mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut. Apa saja teorinya? Artikel ini akan membahas tentang teori asal usul kehidupan di bumi, pencetus teori tersebut, dan pendukungnya dengan lebih detail. Yuk, baca ulasan berikut ini! Asal Usul Kehidupan Pertanyaan bagaimana makhluk hidup bisa ada di bumi atau siapa makhluk hidup pertama yang hidup di bumi, memang masih menjadi misteri yang berusaha dipecahkan oleh para ilmuwan sejak lama. Bahkan, zaman sebelum masehi sudah banyak ilmuwan yang berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Salah satunya saja Aristoteles, pencetus teori Abiogenesis. Sayangnya, teori tersebut belum bisa menjawab pertanyaan mengenai asal usul kehidupan di bumi dan akhirnya dipatahkan oleh teori lain yang dicetuskan oleh ilmuwan asal Italia, yakni Francesco Redi. Lagi-lagi, teori tersebut dipatahkan oleh teori-teori lain yang baru muncul. Hingga akhirnya, munculah berbagai macam teori tentang asal usul makhluk hidup di bumi. Mulai dari teori abiogenesis, teori biogenesis, hingga teori penciptaan. Teori mengenai asal usul kehidupan ini dipelajari dalam ilmu yang mempelajari tentang kehidupan, yakni Biologi. Kamu akan menemukan materi tentang asal usul makhluk hidup ini dalam pelajaran Biologi kelas 12 SMA. Teori Asal Usul Kehidupan Ada berbagai teori yang berusaha menjelaskan tentang asal usul kehidupan di muka bumi. Munculnya teori-teori ini berawal dari hipotesis atau pendapat para ahli, lalu diperkuat dengan bukti-bukti yang didapat dari hasil penelitian. Berikut adalah beberapa teori yang membahas tentang asal usul kehidupan beserta pencetus teori tersebut. 1. Teori Abiogenesis Teori asal usul kehidupan yang paling awal adalah teori Abiogenesis atau disebut juga Genetio Spontanea. Teori ini dicetuskan oleh Aristoteles, seorang filsuf asal Yunani pada tahun 384-322 SM Sebelum Masehi. Teori Abiogenesis berpendapat bahwa makhluk hidup itu bisa muncul dari benda mati. Contohnya, katak berasal dari lumpur. Awal kemunculan teori ini adalah saat Aristoteles meletakkan sepotong daging di tempat terbuka. Perlahan-lahan daging tersebut membusuk dan munculah larva lalat. Hal inilah yang membuat filsuf Yunani tersebut yakin bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Tak hanya itu saja, mengutip dari Encyclopedia Britannica, teori ini juga mengakui bahwa kehidupan yang saat ini berasal dari benda mati di bumi sudah ada sejak 3,5 miliar tahun lalu. Kemunculan teori Abiogenesis ini juga didukung oleh Antonie Van Leeuwenhoek, penemu mikroskop pada abad ke-17. Antonie mengamati air rendaman jerami di bawah mikroskop buatannya dan menemukan adanya protozoa sehingga ia pun meyakini bahwa makhluk hidup di bumi berasal dari benda mati. Selain Antonie Van Leeuwenhoek, John Needham juga salah satu tokoh yang mendukung teori asal usul kehidupan Abiogenesis ini. Pada pertengahan 1700, ia melakukan percobaan dengan memasukkan air kaldu ke dalam tabung reaksi dan menutupnya dengan gabus. Setelah beberapa hari, tabung tersebut dipenuhi dengan bakteri. Dengan begitu, John Needham menyimpulkan bahwa teori Abiogenesis adalah benar. 2. Teori Biogenesis Perkembangan ilmu pengetahuan ternyata mengubah cara berpikir banyak orang. Hal inilah yang membuat para ilmuwan mulai mempertanyakan kebenaran dari teori asal usul kehidupan Aristoteles tersebut sekaligus awal mula lahirnya teori asal usul kehidupan Biogenesis. Berbanding terbalik dengan teori Abiogenesis, menurut teori Biogenesis kehidupan di bumi saat ini berasal dari kehidupan sebelumnya. Ada tiga ilmuwan yang mendukung teori ini, yaitu Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Untuk memperkuat teori Biogenesis, ketiga ilmuwan ini melakukan percobaan masing-masing. Berikut percobaan yang dilakukan Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Percobaan Francesco Redi Pada abad ke-17, Francesco Redi adalah orang pertama yang menyanggah teori asal usul kehidupan Abiogenesis yang dicetuskan oleh Aristoteles. Pada percobaaan, Francesco Redi memasukkan sepotong daging ke dalam dua toples dengan perlakukan berbeda. Toples A dimasukkan sepotong daging tanpa ditutup, sedangkan toples B dimasukkan sepotong daging dan ditutup dengan kain kasa rapat. Kedua toples dibiarkan selama beberapa hari. Image source Setelah beberapa hari, daging yang sudah membusuk di toples A ternyata lebih banyak dihinggapi lalat dan muncul banyak belatung kecil. Sementara itu, tidak ditemukan adanya belatung pada daging membusuk di toples B. Dari percobaannya ini, Redi menyimpulkan bahwa belatung berasal dari telur lalat yang hinggap di daging. Percobaan Lazzaro Spallanzani Sama seperti percobaan John Needham, Lazzaro Spallanzani juga menggunakan air kaldu sebagai percobaannya. Ilmuwan asal Italia ini menyiapkan dua buah tabung, yakni tabung A dan tabung B. Image source Kedua tabung tersebut digunakannya untuk merebus air kaldu selama satu jam untuk memastikan semua mikroorganisme dalam kaldu sudah mati. Setelah direbus selama satu jam, Spallanzani membiarkan tabung A terbuka, sedangkan tabung B ditutup dengan cara memanaskan ujung botol. Hasilnya, terdapat banyak bakteri pada tabung A, sedangkan pada tabung B tidak ada pertumbuhan bakteri di dalamnya. Spallanzani pun menyimpulkan bahwa bakteri dalam air kaldu berasal dari jasad hidup omne ovo ex vivo. Percobaan Louis Pasteur Percobaan Spallanzani kemudian disempurnakan oleh Louis Pasteur dengan menggunakan air kaldu dan tabung leher angsa sebagai penutupnya. Langkah-langkah percobaan Louis Pasteur ini sama dengan percobaan Spallanzani. Hanya saja, Pasteur mempertahankan adanya gaya hidup yang dalam hal ini adalah udara. Jadi, meskipun tabung ditutup, tapi udara tetap bisa masuk ke dalam tabung karena adanya tabung leher angsa sebagai perantara. Image source Setelah air kaldu dipanaskan dan dibiarkan berhari-hari, hasilnya air tersebut tetap jernih dan tidak timbul mikroorganisme. Hal ini dikarenakan, mikroorganisme yang masuk tertahan di tabung leher angsa. Percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur ini akhirnya dapat mematahkan teori asal usul kehidupan Abiogenesis yang dicetuskan oleh Aristoteles, serta melahirkan tiga teori baru yang isinya Omne vivum ex ovo Semua makhluk hidup berasal dari telur Omne ovum ex vivo Semua telur berasal dari makhluk hidup Omne vivum ex vivo Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Nah, dari penjelasan mengenai teori Biogenesis ini, bisa disimpulkan bahwa teori ini menyatakan bahwa kehidupan di bumi saat ini berasal dari kehidupan sebelumnya. Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur adalah pencetus sekaligus pendukung teori ini. 3. Teori Evolusi Kimia Neobiogenesis Apakah setelah Louis Pasteur berhasil mematahkan teori Abiogenesis pertanyaan tentang asal usul kehidupan terjawab? Belum juga, Quipperian. Sebaliknya, muncul lagi teori baru tentang asal usul kehidupan, yaitu teori evolusi kimia atau disebut juga teori neobiogenesis yang menerangkan bahwa makhluk hidup pertama kali berasal dari senyawa organik. Awal mula lahirnya teori evolusi kimia ini adalah hipotesis yang dikemukakan oleh dua ilmuwan, yakni Oparin dan Haldane pada tahun 1920. Keduanya berpendapat bahwa laut yang baru terbentuk mengandung molekul sederhana yang berlimpah. Kemudian, pada tahun 1953, Harold Urey dan muridnya Stanley Miller membuktikan hipotesis tersebut dengan melakukan percobaan yang meniru atmosfer bumi primitif. Atmosfer buatan tersebut kemudian dicampur dengan gas-gas, seperti metana, amonia, uap air, dan hidrogen dalam sebuah alat. Image source Modul ajar Biologi disusun oleh Maman Rumanta, dkk Selanjutnya, Harold Urey memanfaatkan aliran listrik untuk menyimulasikan kilat dan cahaya matahari pada atmosfer bumi primitif yang dibuatnya dan menunjukkan hasil yang menakjubkan. Dalam beberapa hari saja, percobaan tersebut menghasilkan senyawa organik yang terdiri dari urea, asam asetat, asam laktat, dan beberapa asam amino. Dari hasil percobaan ini, Miller menyimpulkan bahwa terbentuknya senyawa organik pada atmosfer bumi primitif secara spontan sangat mungkin terjadi, tapi agar senyawa organik ini saling berikatan dan membentuk senyawa kompleks penyusun makhluk hidup membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan bisa mencapai jutaan tahun. Itu artinya proses terbentuknya makhluk hidup tidak sesederhana teori Abiogenesis, melainkan ada proses evolusi kimia yang memakan waktu hingga jutaan tahun. Teori ini pun disebut dengan teori evolusi kimia atau neobiogenesis, serta dicetuskan oleh Harold Urey dan Stanley Miller. 4. Teori Panspermia Apakah setelah adanya percobaan yang dilakukan Harold Urey dan Stanley Miller, pertanyaan tentang asal usul kehidupan sudah terjawab? Tentu belum karena setelah teori evolusi kimia, muncul kembali teori asal usul kehidupan yang baru, yaitu teori Panspermia. Teori Panspermia yang juga sering disebut teori eksogenesis atau teori kosmologi ini dicetuskan oleh para ilmuwan antariksa pada abad ke-19. Menurut teori ini, asal usul kehidupan bersumber dari benih-benih kehidupan yang ada di luar angkasa. 5. Teori Penciptaan Semakin para ilmuwan berusaha keras menemukan jawaban asal usul kehidupan, maka semakin banyak pula teori yang dikemukakan. Hal ini juga membuat para ilmuwan semakin merasa kebingungan. Oleh karena itu, sebagian ilmuwan akhirnya memilih kembali pada teori penciptaan yang bersumber dari agama dan kitab-kitab dianutnya. Nah, itu dia beberapa teori asal usul kehidupan yang dicetuskan oleh para ilmuwan terdahulu. Meskipun demikian, asal usul kehidupan makhluk hidup di bumi ini masih menjadi teka-teki besar yang belum terpecahkan.
Setelah sebelumnya kita membahas tentang asal usul kehidupan menurut teori biologi, kali ini kita akan membahas asal usul kehidupan menurut sudut pandang lain melalui teori evolusi kimia. Teori evolusi kimia menyatakan bahwa kehidupan berasal dari akumulasi senyawa organik yang berlangsung selama berjuta-juta tahun. Senyawa organiknya sendiri berasal dari reaksi senyawa-senyawa anorganik yang dibantu dengan kondisi lingkungan yang ada. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak teori evolusi kimia dan pembuktiannya berikut ini Asal Usul Kehidupan Menurut Teori Evolusi Kimia Harold Urey Asal usul kehidupan menurut ahli kimia Harold Urey dimulai ketika kondisi atmosfer bumi pada waktu lampau yang kaya akan senyawa anorganik seperti gas metana CH4, gas amonia NH3, uap air H2O, dan gas karbondioksida CO2. Senyawa-senyawa anorganik ini bereaksi dengan bantuan energi radiasi sinar kosmis dan aliran listrik halilintar sehingga menghasilkan senyawa organik. Senyawa organik ini membentuk mahluk hidup sederhana bersel satu dan dalam jangka waktu berjuta-juta tahun mahluk bersel satu itu membentuk jaringan dan organisme yang lebih kompleks Pembuktian Teori Evolusi Kimia melalui Eksperimen Stanley Miler Teori evolusi kimia yang menyatakan asal usul kehidupan seperti yang diungkapkan oleh Harold Urey coba dibuktikan oleh Stanley Miller melalui pengujian menggunakan alat ciptaannya. Alat ciptaan yang berupa tabung itu, oleh Miler diisi gas hidrogen, amoniak, metana, dan uap air lalu dipanaskan selama satu minggu hingga gas-gas tersebut dapat bereaksi dan bercampur. Untuk mengganti energi listrik dari halilintar seperti perkiraan yang terjadi di atmosfer bumi di masa lampau Miler mengalirkan listrik sebesar volt ke dalam alat tersebut selama proses pemanasan. Hasilnya, setelah dibuka percobaan tersebut menghasilkan asam amino yang merupakan zat organik utama penunjang suatu organisme hidup. Meski secara umum teori evolusi kimia dalam pembentukan suatu organisme hidup terbukti benar melalui pembuktian yang dilakukan oleh Miler, namun secara substansi perdebatan mengenai asal usul kehidupan masih belum usai karena seharusnya dari percobaan Miler itu dihasilkan suatu organisme hidup bukan senyawa pembentuknya. Hal ini mungkin dapat dibuktikan melalui penelitian-penelitian lanjut sehingga manusia bisa menciptakan ke hidupan senditi meskipun yang Maha Menciptakan hanya Alloh SWT.
hubungan teori evolusi kimia dengan asal usul kehidupan adalah